LocalLady, fimosis pada bayi mungkin terdengar seperti kondisi yang jarang dibahas, padahal sebenarnya kasus ini cukup umum. Nah, mungkin dari kalian ada yang bertanya “Sebenarnya fimosis itu apaan sih?”. Sebelum kita dive ini lebih dalam, secara general fimosis adalah kondisi ketika kulit kulup (preputium) pada penis bayi atau anak kecil tidak bisa ditarik ke belakang untuk membuka kepala penis. Kondisi ini sangat normal terjadi pada bayi laki-laki dan biasanya akan membaik seiring waktu, namun ada beberapa hal yang perlu LocalLady pahami lebih dalam agar bisa tahu kapan perlu mencari bantuan medis. So, without further a do, let’s check this out!
Baca Juga: 7 Vitamin Untuk Ibu Hamil yang Wajib Kamu Tahu!
Apa Itu Fimosis dan Mengapa Bisa Terjadi?
Fimosis adalah kondisi yang biasanya dialami oleh bayi laki-laki dan anak kecil, terutama di usia yang sangat dini. Pada dasarnya, kulit kulup pada bayi baru lahir masih melekat erat pada kepala penis dan ini adalah hal yang normal. Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), sekitar 96% bayi laki-laki yang lahir memiliki fimosis fisiologis, yang artinya ini adalah kondisi alami yang akan menghilang seiring pertumbuhan anak.
Kenapa fimosis ini bisa terjadi sih, Minly? Basically, kulup yang ketat ini sebenarnya berfungsi untuk melindungi kepala penis bayi dari kotoran dan infeksi. Pada kebanyakan kasus, fimosis akan membaik seiring berjalannya waktu dan kulup mulai bisa ditarik ketika anak menginjak usia sekitar 3-5 tahun. Tapi, kalau sudah lewat usia itu dan kulup masih tidak bisa ditarik atau malah bikin anak sakit, nah itu yang disebut fimosis patologis, yang mungkin butuh perhatian lebih lanjut.
Gejala Fimosis pada Bayi
Gejala fimosis pada bayi sebenarnya tidak terlalu terlihat atau mengganggu, karena bayi belum menggunakan fungsi seksualnya. Namun, ketika bayi mulai bertambah usia, tanda-tanda fimosis yang perlu LocalLady perhatikan antara lain:
- Kulup sulit ditarik bahkan ketika anak sudah mulai besar.
- Pembengkakan atau kemerahan di ujung penis.
- Rasa sakit ketika buang air kecil.
- Infeksi berulang pada kulup atau saluran kemih.
Nah, kalau LocalLady melihat tanda-tanda ini pada si kecil, bisa jadi ada indikasi bahwa fimosis tersebut bukan lagi fisiologis, tetapi patologis.
Apa yang Menyebabkan Fimosis Patologis?
Fimosis yang berlangsung lama atau menjadi patologis biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
1. Infeksi Berulang (Balanitis)
Infeksi pada kulup bisa menyebabkan peradangan yang membuat kulit kulup sulit ditarik.
2. Jaringan Parut
Luka atau robekan kecil akibat penarikan paksa kulup juga bisa membentuk jaringan parut yang memperparah fimosis.
3. Kondisi Kesehatan Lainnya
Beberapa kondisi kesehatan seperti diabetes juga bisa memperparah fimosis karena infeksi lebih mudah terjadi.
Jadi, penting untuk menjaga kebersihan area tersebut tanpa terlalu banyak manipulasi agar tidak melukai si kecil.
Cara Menangani Fimosis pada Bayi
Nah, sekarang kita bahas, apa yang bisa dilakukan kalau si kecil mengalami fimosis? Pada umumnya, fimosis fisiologis tidak perlu dikhawatirkan dan cukup dibiarkan sampai usia anak lebih besar. Namun, ada beberapa cara yang bisa membantu menangani fimosis, terutama jika sudah mulai menimbulkan masalah.
1. Cuci dan Jaga Kebersihan
Hal paling penting adalah menjaga kebersihan area genital tanpa melakukan penarikan paksa. Cukup bersihkan bagian luar dengan air bersih.
2. Pemberian Salep Steroid
Kalau fimosis berlanjut dan dokter merekomendasikan, terkadang salep steroid bisa dioleskan untuk membantu melonggarkan kulit kulup. Salep ini biasanya dioleskan selama beberapa minggu dan memiliki tingkat keberhasilan yang cukup baik.
3. Sunat (Sirkumsisi)
Jika fimosis tetap berlanjut atau terjadi infeksi berulang, sirkumsisi bisa jadi solusi terakhir. Sirkumsisi adalah prosedur bedah kecil untuk mengangkat kulup, yang tidak hanya menyelesaikan masalah fimosis tetapi juga mengurangi risiko infeksi di masa depan.
Apakah Sunat Selalu Diperlukan?
Tidak selalu. Sunat biasanya menjadi pilihan terakhir kalau cara-cara lainnya nggak efektif. Selain itu, sirkumsisi umumnya direkomendasikan pada kasus fimosis patologis yang sudah berulang kali menyebabkan infeksi atau rasa sakit pada anak. Di beberapa budaya, sunat bahkan dilakukan sejak bayi karena alasan kepercayaan. Namun, secara medis, sunat nggak selalu dibutuhkan untuk mengatasi fimosis, terutama yang masih dalam tahap fisiologis.
Perlukah LocalLady Khawatir dengan Fimosis?
Jawabannya, no need to panic. Menurut penelitian dari jurnal kesehatan anak, fimosis fisiologis adalah hal normal pada bayi laki-laki. Kebanyakan kasus akan membaik dengan sendirinya seiring dengan perkembangan anak. Namun, jika LocalLady merasa khawatir, atau melihat tanda-tanda yang mungkin mengarah ke fimosis patologis, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan panduan yang tepat.
So, Kapan Harus Ke Dokter?
Ada beberapa kondisi di mana LocalLady perlu segera membawa si kecil ke dokter, antara lain:
- Jika anak mengalami rasa sakit saat buang air kecil.
- Jika ada pembengkakan, kemerahan, atau keluar cairan dari kulup.
- Jika LocalLady merasa ada infeksi atau peradangan yang tidak kunjung hilang.
Dokter biasanya akan memberikan penilaian apakah fimosis ini perlu diintervensi atau masih bisa ditunggu sampai usia anak lebih besar.
Baca Juga: Waspada! Ini 10 Ciri-Ciri Hamil Anggur yang Perlu Kamu Ketahui!
Fimosis pada bayi sering kali merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Pada kebanyakan kasus, kondisi ini akan hilang seiring bertambahnya usia. Namun, penting untuk tahu kapan fimosis ini menjadi patologis atau membutuhkan perhatian medis. Menjaga kebersihan tanpa penarikan paksa dan rutin memantau kondisi si kecil adalah langkah yang bisa LocalLady lakukan. Kalau sudah ada tanda-tanda infeksi atau rasa sakit, lebih baik segera konsultasikan ke dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Nah, ngomong-ngomong soal kesehatan, Minly mau remind LocalLady buat selalu jaga kesehatan tubuh juga. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan serat tubuh yang penting untuk pencernaan yang baik. Cobain deh Mooles fiber drink untuk bantu pencernaan kamu biar makin lancar, sehat, dan happy setiap hari! Jangan lupa untuk check out di sini ya, LocalLady! Dont’t forget to stay healthy and happy, cause happy mom, happy kids!