LocalLady, pernah nggak sih lagi asik-asiknya dalam hubungan, tiba-tiba rasa insecure datang gara-gara masa lalu pasangan? Well, itu yang disebut dengan retroactive jealousy. Ini bukan soal cemburu karena pasangan deket sama orang lain sekarang, tapi lebih ke rasa nggak nyaman sama masa lalu mereka. Baik itu mantan atau pengalaman yang dulu pernah ada.

Sebelum kita terlalu dalam, retroactive jealousy bukan hal yang jarang terjadi. Banyak orang yang mengalami ini, meskipun kadang mereka nggak terlalu sadar. Penasaran kan kenapa rasa cemburu sama masa lalu bisa muncul? Yuk, kita bedah bareng-bareng berikut ini!

Baca Juga: Pentingnya Menemukan Pasangan yang Paham akan Peran Ayah!

Apa Itu Retroactive Jealousy?

Oke, retroactive jealousy basically adalah perasaan cemburu yang muncul ketika seseorang kepikiran atau terganggu dengan masa lalu romantis pasangannya. Bisa jadi karena mereka ngerasa nggak cukup atau takut dibandingin sama mantan pasangan, atau mungkin karena detail masa lalu itu bikin nggak nyaman.

Kadang, hal-hal sepele kayak denger cerita tentang mantan atau ngeliat foto-foto lama di media sosial bisa jadi trigger. Nah, di situ lah mulai muncul pertanyaan-pertanyaan yang bikin overthinking seperti “Kenapa sih mereka bisa putus?”, “Apa dia lebih bahagia sama mantannya dulu?”, dan “Aku bakal bisa nyamain level chemistry mereka nggak?”. Kalau pertanyaan-pertanyaan ini nggak di-stop, bisa jadi masalah besar, lho!

Contoh Kasusnya Gimana Sih?

Sumber: iStockphoto

Mari kita lihat kasus Nita dan Rakha. Mereka udah pacaran selama setahun dan hubungan mereka awalnya baik-baik aja. Suatu hari, tanpa sengaja, Nita nemu foto-foto lama di Instagram Rakha yang masih tersimpan di archive. Foto-foto itu adalah kenangan Rakha bareng mantannya. Sejak saat itu, pikiran Nita mulai terganggu. Dia mulai sering kepikiran, “Apa Raka masih mikirin mantannya?” atau “Apa hubungan mereka lebih seru dari hubungan kami?”.

Setiap kali Raka menyebut nama mantannya dalam konteks bercanda, Nita merasa cemburu dan merasa kurang. Rasa cemburu itu perlahan-lahan mengganggu hubungan mereka. Nita mulai sering menanyakan Raka tentang masa lalunya, dan ini bikin Raka merasa tertekan. Dia merasa harus menjelaskan sesuatu yang sudah lewat dan tidak relevan lagi. Untungnya, Nita akhirnya menyadari bahwa perasaannya ini lebih tentang insecurity-nya sendiri dan bukan tentang Raka. Mereka berdua memutuskan untuk membicarakan perasaan ini, dan itu membantu mengembalikan kepercayaan di antara mereka.

Kok Bisa Muncul Rasa Ini?

LocalLady, kamu pasti pernah denger istilah mind is a powerful thing‘, kan? Pikiran kita bisa menciptakan realitas yang nggak ada. Kalau kita terus fokus sama sesuatu, kayak masa lalu pasangan misalnya, itu bisa bikin perasaan nggak nyaman yang tadinya cuma kecil jadi makin besar. Ini biasanya terjadi karena beberapa hal:

  1. Insecurity Pribadi: Kadang kita merasa kurang dibandingin sama mantan pasangan. Apalagi kalau kita ngerasa ada hal-hal dari masa lalu yang lebih menarik atau lebih seru.
  2. Kurangnya Rasa Percaya Diri: Ini nyambung ke poin sebelumnya. Kalau kita ngerasa nggak cukup baik, setiap cerita masa lalu bisa jadi semacam ancaman.
  3. Trauma atau Pengalaman Buruk di Masa Lalu: Kalau kamu pernah punya pengalaman yang buruk di hubungan sebelumnya, misalnya pernah diselingkuhin, rasa takut dan trauma bisa muncul lagi di hubungan baru.

Dampak Retroactive Jealousy ke Hubungan

Sumber: iStockphoto

Kalau terus dibiarkan, retroactive jealousy bisa ngasih dampak buruk ke hubungan, lho. Kamu jadi gampang curiga, sering mempertanyakan kesetiaan pasangan, atau bahkan mulai membandingkan dirimu dengan mantan mereka. Ini bisa bikin hubungan jadi nggak sehat dan penuh dengan ketidakpastian.

Pasangan kamu mungkin juga ngerasa capek dan tertekan karena mereka terus dipaksa ngejelasin masa lalu yang udah lewat. Yang tadinya mereka pengen fokus sama masa depan kalian berdua, malah jadi stuck ngulang-ngulang cerita lama.

Gimana Cara Menghadapinya?

Good news, LocalLady! Retroactive jealousy bisa diatasi. Kamu nggak perlu terus-terusan hidup dalam bayang-bayang masa lalu pasangan. Berikut beberapa tips yang bisa membantu kamu menghadapi perasaan ini:

  1. Sadari bahwa masa lalu adalah masa lalu. Apa yang terjadi di masa lalu pasanganmu bukan sesuatu yang bisa kamu kontrol. Dan, yang paling penting, itu bukan refleksi dari siapa mereka sekarang. Fokus ke hubungan kalian di masa kini.
  2. Bicara terbuka sama pasangan. Jangan simpan perasaan ini sendirian. Ngobrol bareng pasangan tentang apa yang kamu rasakan bisa bantu meredakan kecemasan. Pastikan kamu mengkomunikasikannya tanpa menyalahkan, ya. Fokus pada perasaanmu, bukan pada apa yang pasanganmu lakukan di masa lalu.
  3. Perkuat rasa percaya diri. Kadang, retroactive jealousy muncul karena kita nggak percaya diri. Fokus memperbaiki diri dan mencintai dirimu sendiri. Ingat LocalLady, pasanganmu memilih kamu karena mereka sayang dan nyaman denganmu.
  4. Jangan stalking! Mungkin kamu tergoda buat ngecek akun media sosial mantan pasanganmu, tapi ini nggak akan ngebantu sama sekali. Malah, ini bisa bikin pikiran negatifmu makin kuat. So, stop scrolling and start focusing on the now.
  5. Pertimbangkan untuk konseling atau terapi. Kalau perasaan ini terus-terusan muncul dan mengganggu hubunganmu, nggak ada salahnya mencari bantuan dari ahli. Terapi bisa jadi ruang aman untuk memproses emosi dan mendapatkan perspektif yang lebih jelas.

Perbedaan Jealousy dan Retroactive Jealousy

LocalLady, banyak yang bingung ngebedain jealousy biasa dengan retroactive jealousy. Cemburu biasa biasanya muncul karena ancaman nyata di hubungan saat ini, misalnya pasangan lagi deket sama orang lain. Tapi retroactive jealousy lebih ke ancaman yang udah nggak ada alias masa lalu. Meskipun mantan mereka udah lama hilang dari kehidupan, rasa cemburu ini tetap aja muncul karena kita ngebayangin hal-hal yang udah lewat.

Kapan Harus Khawatir?

Oke, retroactive jealousy wajar-wajar aja kalau hanya sesekali muncul. Tapi, kalau kamu ngerasa udah sampai tahap di mana setiap hari diisi dengan kecemasan tentang masa lalu pasangan, mungkin udah saatnya kamu refleksi dan mencari solusi yang lebih mendalam. Ini bukan tentang mereka, tapi lebih ke bagaimana kamu bisa menenangkan pikiranmu sendiri.

Baca Juga: 8 Buah yang Bagus untuk Diet Yuk, Sehat Tanpa Harus Ribet!

Love in the now, not in the then. Setiap hubungan pasti punya tantangan masing-masing, dan retroactive jealousy adalah salah satu di antaranya. Tapi, dengan komunikasi yang baik, introspeksi diri, dan fokus pada apa yang kalian punya sekarang, kamu bisa move on dari rasa cemburu yang nggak sehat ini.

Oh iya, kalau lagi sibuk ngurusin masalah hati dan pikiran, jangan lupa juga jaga tubuhmu. Kadang perasaan nggak nyaman itu bisa muncul karena badan nggak fit. Coba deh LocalLady minum Mooles fiber drink yang bantu kamu jaga kesehatan pencernaan, bikin tubuh lebih seimbang, dan pastinya bikin kamu lebih merasa good inside out. Mooles fiber drink, teman setia untuk jaga mood dan body tetap fit!

Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *