Menjadi calon ibu yang tidak memiliki pengalaman akan sulit dalam mencari tau cara menghitung usia kehamilan. Adakah dari LocalLady yang mengalami hal serupa?
Mengetahui usia kehamilan memiliki banyak manfaat yaitu memantau perkembangan janin, menjadwalkan pemeriksaan kehamilan, memperkirakan risiko persalinan, sampai memperkirakan hari lahir sang buah hati.
Sulit untuk mengetahui secara akurat waktu yang tepat pembuahan terjadi karena hal tersebut tidak bisa diketahui, namun ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
Tenang saja, Minly akan kupas tuntas mengenai cara menghitung usia kehamilan yang benar untuk kamu. Simak sampai habis artikel ini, ya!
Baca Juga: Waspada! Ini 10 Ciri-Ciri Hamil Anggur yang Perlu Kamu Ketahui!
Cara Menghitung Usia Kehamilan yang Benar
Untuk menghitung kehamilan yang benar ada tiga cara diantaranya adalah dari hari pertama haid terakhir, melalui pemeriksaan USG atau ultrasonografi, dan tanggal mengalami ovulasi. Bagaimana caranya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Banyak yang belum tau usia kehamilan dihitung mulai kapan? Pada dasarnya, umumnya dihitung dari hari pertama haid terakhir calon ibu apabila siklus haidnya teratur di setiap bulannya.
Cara menghitungnya adalah dengan menentukan terlebih dahulu tanggal hari pertama haid terakhir lalu ditambahkan 40 minggu dari tanggal tersebut yang nantinya akan menjadi perkiraan hari persalinan.
Alasan 40 minggu adalah karena biasanya kehamilan dijalankan selama 9 bulan atau 40 minggu atau 280 hari. Dengan begitu, usia kehamilan dapat diketahui. Berikut ini adalah simulasi perhitungan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) dalam menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir):
Misal HPHT pada 01 Januari 2025, maka perhitungan yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
- Tahun: 2025
- Bulan: 1+9 = 10 (Oktober)
- Hari: 1+7= 8
Maka, hari perkiraan lahir si kecil adalah 08 Oktober 2025. Seperti itulah perhitungannya apabila menggunakan cara HPHT. Namun, metode ini tidak disarankan kepada calon ibu yang lupa dengan tanggal HPHT atau tidak memiliki siklus menstruasi secara teratur.
Baca Juga: Intip 7 Buah untuk Ibu Hamil, Baik untuk Perkembangan Bayi!
Pemeriksaan USG (Ultrasonografi)
Jika LocalLady tidak ingat dengan tanggal HPHT atau tidak memiliki siklus menstruasi secara teratur cara ini bisa kamu coba yaitu dengan melakukan pemeriksaan fisik atau USG transvaginal dalam menghitung usia kehamilan.
Hasil USG lebih akurat jika dilakukan di awal kehamilan. Waktu terbaik dalam memperkirakan usia kehamilan dengan USG adalah kisaran minggu ke-8 dan ke-18 kehamilan.
Perkembangan janin seiring bertambahnya usia akan berbeda-beda bisa cepat bisa juga lambat, maka pemeriksaan USG pada trimester akhir kehamilan untuk memantau perkembangan tumbuh kembang janin.
Baca Juga: Memahami Istilah Usia Kehamilan, Semester atau Trimester?
Tanggal Ovulasi
Selain dua cara yang sudah disebutkan, LocalLady bisa menghitungnya dengan tanggal ovulasi atau pelepasan telur. Akan tetapi balik lagi hal ini dapat dilakukan jika calon ibu memperhatikan kapan diri mereka mengalami ovulasi.
Cara ini merupakan cara yang lebih akurat lho ternyata! Kamu bisa menggunakan berbagai aplikasi siklus menstruasi untuk tau kapan kamu mengalami ovulasi.
Umumnya, ovulasi terjadi sekitar 2 minggu setelah hari pertama haid dan kamu bisa mengetahuinya dengan melihat adanya kekentalan lendir serviks.
Baca Juga: 7 Vitamin Untuk Ibu Hamil yang Wajib Kamu Tahu!
Sampai juga di penghujung artikel kali ini tentang cara menghitung usia kehamilan yang bisa calon ibu terapkan untuk kehamilannya. Cara-cara di atas bisa menhasilkan hasil yang tidak sama karena tergantung dari kondisi kehamilan yang berbeda-beda untuk hasil yang akurat.
Calon ibu perlu untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan untuk kehamilannya. Minly doakan untuk semua para calon ibu yang baru memulai kehamilannya semoga diberikan kesehatan dan kelancaran selalu, ya!
